Sabtu, 02 Maret 2019

Ketika Anakku Demam Tinggi

Subhaanallaah seminggu lalu Rummana demam. Biasa sih ya, anak kecil mah demam teh. Tapi yang bikin saya panik adalah suhunya mencapai 40 dercel.
.
Nembean abi mah, soalnya Kaliandra dan Raina gak pernah (mudah2an jangan) sampe sepanas itu. Walo katanya demam tinggi belum tentu pertanda sakit berat, tp tetep wee hati mah kebat kebit, takut sakit ini, sakit itu.
.
Masih nguat2in hati untuk home treatment, balur bawang merah+zaitun, kompres air hangat, rendem air hangat. Angka di termo masih max 39,3. Dan akhirnya menyerah saat angkanya sudah 40, minta suami beli sanmol drops.
.
Jumat-Sabtu demam. Alhamdulillah Minggu turun, sudah mulai lincah lagi. Legaaa.
.
Tapi ternyata..., sekitar jam 2 malam si anak gelisah lagi. Subhaanallaah demam deuiii hiks gak mau tidur kalo gak digendong. Jadilah seharian Senin itu digendong terus. Lumayan gempor.
.
Sanmol udah kurang bereaksi. Panasnya turun cuma sebentar. Naik lagi. Di angka 37,6-40. Ya Allaah ieu budak teh kunaon nya? DB kitu? Ini sedang siklus pelana kuda tea, demam-turun-demam lagi. Apa campak? Soalnya ada ruam juga di tangan, kaki dan dada. Tapi saya juga gak bisa mastiin ini keluarnya pas hari Minggu (saat gak demam alias ruam roseola yg keluar) atau pas Senin subuh, saat dia demam lagi?
.
Aduuuh sudahlah saya menyeraaahh. Hayuk, sholehah kita ketemu dokter aja. Dibawalah Rummana ke dokter umum dekat rumah pada hari Rabu. Dari pemaparan dokter sih ruamnya ini roseola (alhamdulillah). Tp harus aware juga dipantau kalo2 demamnya masih ada dua hari ke depan, hafus ke ugd, minta dicek darah. Jujur takuuuut banget.
.
Kulihat suami juga kayak yang melongo. Aduh Rurum kami masih bayi. Kena DB? Oooh Ya Allaah, na'udzubillaah. Semoga setelah konsumsi obat dari dokter, all is well.
.
Obat dari dokter ada antibiotik (urgen pisan soalnya 3 hari deman tinggi), obat batuk dan radang (karena Rurum juga lagi batuk pilek). Obat penurun demam disuruh lanjutkan sanmol aja minimal per 4 jam.
.
Pulang sari dokter, Rurum makan dikiiiit (bari jeung dipaksa). Lalu minum obat2an itu. Alhamdulillah setelahnya tidur nyenyak. Mungkin efek dari obat batuk kali ya.
.

Singkat cerita, 24 jam dari minum sanmol terakhir, alhamdulillah demam gak datang lagi. Rummana juga kerjanya jd tidur terus.
.
Sesuai kata dokter, obat batuk dan radang tidak dilanjutkan, karena batuknya Rurum masih tergolong ringan, henteu ngehkeh. Antibiotik dilanjutkan. Karena katanya kalo gak dihabiskan bisa bikin bakterinya lebih kebal.
.
Oh iya, kenapa dokter resepin antibiotik? Karena demamnya tinggi dan lama, san dokter khawatir ada infeksi di saluran nafas, ntarnya bisa kena TB cenah. Baiklah dok, saya manut.
.
Saat sedang menyusui Rurum kok saya iseng ngusap2 belakang telinganya yg suka kering dan borok. Eh ternyata kok sekarang mulus. Langsung lihat, iya bener, belakang telinga Rurum jd bersih.
.
Langsung lah ngeuh. Ini kayaknya demam kemaren itu karena infeksi telinga deh. Baru inget lagi kalo Rummana tuh seriiiing banget tarik2, garuk2, colok2 teliganya sampe selaluuu ada luka. Lalu inget lagi, kalo Rummana tuh telinganya selalu kelihatan kotoran. Kan biasanya kotoran telinga gak tiap hari kelihatan ya? Ini mah hampir tiap hari ada. Udah dibersihkan, ada lagi. Terus inget juga, kalo lagi cium2 Rurum tuh kalo lewatin telinganya suka kayak bau amis. Ampe saya bilang, "Rummana ih, geulis2 cepilna bau."
.
Ya Allaah, baru ngeuh gening eta teh tanda2 infeksi telinga. Toyor kepala sendiri. Ibu yg amatiraaaan, dassaaarr!!
.
Alhamdulillah so far telinganya udah gak selalu kotor lagi, mulus gak bau juga. Alhamdulillah ya Allah nuhuuunn. Mungkin ini reaksi dr antibioiknya ya. Ya begitulah Mr.Flemming menemukannya untuk mengobati kan ya (ketahuan kuliah di google university wkwkwkk). Jangan parno jg kalo ternyata mesti pengobatan dgn antibiotik (kayak saya sebelum kejadian ini). Yg penting bijaksana aja dalam mempergunakannya.
.
Curiganya sih, infeksi telinga ini disebabkan saat Rummana usia sebulan kena batuk pilek (dr kakak2nya yg suka cium2 sembarangan).
.
"Ran, hayuk kita taubat mungkin ada takabur dalam hati dengan anak2 kita. Merasa anak paling sehat dst." Kata suami. Astaghfirullaah mmg sih ya kudu pisan melatih manage lintasan hati teh hiks. Dan semangat berbuat baik, InsyaAllah ini adalah asuransi terbaik bagi anak2 (ceramah Buya Yahya).
.
Rencananya ke depannya mau konsul ke THT aja supaya reugreug dan kalo ada yg harus diobati kan InsyaAllah tepat penanganannya :-)

Minggu, 10 Februari 2019

Harapan dan Cinta Pada Ilmu dan Penyampai Ilmu

Bismillaah...

Sejak anak pertama masih dalam kandungan, saya sudah menyelipkan do'a agar dijodohkan dengan guru yang sholeh/sholehah untuk anak saya kelak. Guru yang bisa membimbing anak saya dalam kebaikan. Juga membersamai dan membimbing kami lebih baik dalam mendidik anak.

Dan suatu hari, ketika anak pertama masih tiga tahun, saya baca artikel tentang Kuttab Al-Fatih asuhan Ustadz Budi Ashari. MaasyaAllaah, saya langsung jatuh cinta dengan visi misi kuttab. Langsung lapor sama suami, pengen deh anak kami disekolahkan di kuttab. Tapi masalahnya tempatnya jauuuuh, saat itu kami tahunya ada di Jakarta dan Purwakarta saja.

Beberapa minggu setelahnya harapan menyekolahkan anak ke kuttab makin tinggi. Alhamdulillah saat itu barulah kami tahu di Bandung sudah ada, namun lagi-lagi tempatnya masih tergolong jauh, Cimenyan. MaasyaAllaah apakah suami bersedia hijrah ke Bandung Timur demi pendidikan agama anak? Ternyata tidak, saudara-saudara. Hiks..., saya sedih.

Pucuk di cinta, ulam pun tiba. Saat sedang scrolling FB, eh lewat postingan siapa gitu, lupa. Ternyata Kuttab ada juga di Cimahi. MaasyaAllaah ini angin segaaarrr. Lapor dong sama suami. Di-acc? Nanti, katanya, pas anak kami usia 7 tahun saja. Saya kuciwa lagi. Padahal harapan pengen masuk kuttab sedari dini (5 tahun), agar belajar adabnya dari kecil. Ya sudah, apalah daya seorang ibu rumah tangga, selain memohon lagi pada Allaah subhanahu wa ta'ala.

Kabar baik datang, suami mau menyekolahkan anak kami di Kuttab Cimahi, setelah ngobrol dengan teman kami yang anaknya sudah lebih dahulu sekolah di sana. Girangnya hatiku.

Pernahkah engkau merasa jatuh cinta pada seseorang? Apa pun tentang orang itu selaluuu jadi objek pembicaraan yang menarik. Padahal yang dengar mah bosen kali ya? Hihi. Begitulah saya pada Kuttab ini. MaasyaAllaah, tiap hari yang distatusin di wasap adalah tentang Kuttab.

Beberapa teman penasaran, apaan si kuttab? Kok seorang Rani meni lebay membewarakan kuttab? Hihi ya begitulah orang lagi jatuh cinta. Lebay, segala tentang kuttab diomongkan. Kenapa sih kok bisa jatuh cinta sama kuttab? Karena visi, misi dan metode belajarnya aku banget!!

Padahal kuttab belum punya gedung mewah kayak yang lain lho, Ran. Biarin, yang penting itu nyaman dan bersih, rapi, tertib.

Di Kuttab gak ada ijazah negara? Rapopo, saya nyekolahin anak untuk dapat ilmu. Ijazah mah bisa ikut persamaan, kalau lah anak butuh itu juga.

Tergolong mahal? Iya bisa dibilang begitu. Masuk awal 3 dinar (7jt), SPP 8 dirham (600rb). Gak mahal lah itu, wajar wong yang belajar bukan cuma anak, tapi ibu bapaknya juga. Dan yang jelas, kami menyadari kekurang ilmuan, kekurang faqihan kami. Jadi kami membutuhkan guru yang lebih berilmu dari kami. Istilahnya kami mengahargai ilmu. Murrraaaah lah segitu mah.

InsyaAllah bukan mau nyombong, na'udzubillaah, tidak ada niat menyombongkan, tapi ini memang fakta, zaman sekarang ilmu dunia lebih dihargai mahal daripada ilmu agama (dunia-akhirat). Malahan masih ada lho yg gratisan ilmu agama mah. Miris. Kalaulah bukan karena iman, yang mementingkan keberkahan, sudah kecewalah kami.

Semoga jatuh cintaku pada kuttab bukan cinta buta dan tidak sakit. Semoga cinta ini makin besar hingga bisa bersama-sama menuntun anak-anak kami mengenal Rabbnya. Aamiin.