Jumat, 28 Januari 2011

Antioksidan Dan Radikal Bebas

RADIKAL BEBAS DAN ANTIOKSIDAN

Tubuh manusia memiliki dua sistem detoksifikasi utama untuk menghancurkan racun-racun, yaitu detoksifikasi xenobiotik dan detoksifikasi antioksidan. Sehari-hari kita terbuka pada zat-zat ber bahaya yang masuk kedalam makanan,minuman,dan udara. Namun mengapa beberapa orang dengan gaya hidup yang tidak sehat—seperti perokok—dapat mempertahankan kesehatan, sementara itu yang memiliki gaya hidup sehat—seperti orang yang tidak merokok—dapat terkena kanker?

Terdapat banyak variable dalam kehidupan seseorang yang mempengaruhi kesehatan mereka,namun pertanyaan ini dapat terjawab dengan melihat kemampuan tubuh dalam membersihkan penyebab kanker dan senyawa berbahaya lainnya.

Dalam penelitian yang di lakukan oleh AMC (Anderson Cancer Center) di University of Texas di temukan bahwa setiap manusia mempunyai gen-gen detoksifikasi pelindung yang kadarnya tiap orang berbeda-beda.

Bagi orang yang memiliki gen-gen detoksifikasi yang kuat,dia dapat mempertahankan kesehatannya dalam waktu yang cukup lama, walaupun gaya hidupnya tidak sehat.

Setiap orang dilahirkan dengan gen-gen detoksifikasi.Gen detoksifikasi ini bekerja paling baik bila didukung oleh gizi dan suplemen yang tepat. Fungsi genetic yang optimal memungkinkan tubuh menyerap gizi dan membersihkan dirinya sendiri dari zat-zat yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu,mutlak bagi kita untuk memilih pola hidup sehat. Berdasarkan pengalaman dan penelitian,orang yang memiliki pola hidup sehat 70 % terhindar dari penyakit-penyakit degeneratif.

Makanan Tepat Awal Tubuh Yang Sehat

Diet sehat yang banyak mengandung buah-buahan,sayur-mayur,padi-padian,dan polong adalah kunci dalam menghadapi efek buruk kesehatan dari lingkungan yang terpolusi. Mengkonsumsi makanan berserat tinggi akan membuka akses pada sumber –sumber gizi vital yang membantu kemampuan tubuh dalam melakukan detoksifikasi.

Sebaliknya, gizi yang tidak mencukupi dapat menyebabkan buruknya kinerja gen-gen detoksifikasi.Keadaan ini akan melemahkan system imuniti tubuh,yang selanjutnya dapat diperparah oleh polutan (zat-zat polusi).Keadaan ini dapat menyebakan kanker,penyakit jantung, artitis ,dan penyakit degeneratif lainnya.

Flavanoid Adalah Agen Detoksifikasi yang Kuat

Flavanoid yang ditemukan dalam tumbuhan tertentu menjadi lompatan awal bagi mekanisme pembersihan tubuh yang bisa membantu mencegah kanker. Tidak kurang dari 200 penelitian yang telah dipublikasikan,yang menyatakan bahwa diet kaya buah-buahan,sayur-sayuran,padi-padian,dan polong dapat menurunkan resiko terkena penyakit kanker (degeneratif). 35 % dari seluruh jenis kanker di pengaruhi oleh diet dan gizi. Phytokimia yang terdapat dalam buah,sayur,padi,dan polong dapat mengisi ulang system detoksifikasi tubuh. Contoh Phytokimia berupa Flavanoid dan D-glukarat, merupakan senyawa detoksifikasi potensial yang ditemukan pada buah-buahan dan sayuran. Senyawa sulfur yang ditemukan dalam bawang bawangan; diterpenoid dan triterpenoid dalam rosemary dan rempah-rempah; fenolik dan poliphenolin yang terdapat dalam teh dan kopi merupakan Phytokimia lainnya yang dapat memaksimalkan kerja gen-gen detoksifikasi

Dua system Detoksifikasi Utama pada Tubuh

Seluruh manusia memiliki duan sistem detoksifikasi utama yang berguna untuk menghancurkan bahan-bahan berbahaya dari dalam tubuh, yaitu Detoksifikasi :

- Xenobiotik dan Detoksifikasi Antioksidan.

- Sistem Detoksifikasi Xenobiotik

Sistem Detoksifiksi Xenobiotik

Detoksifikasi Xenobiotik akan menghancurkan zat-zat kimia dan logam berbahaya dari makanan,minuman,dan udara. Sistem ini juga menetralkan bahan-bahan yang berbahaya yang diproduksi dalam tubuh. Selama proses detoksifikasi,yang mana terdiri dari tipe reaksi enzimatik yang rumit,tubuh akan melakukan metabolisme atau mengubah bahan-bahan toksid menjadi bentuk yang kurang berbahaya (tahap I) dan bila perlu mengubahnya menjadi zat yang larut dalam air (tahap II). Bentuk ini merupakan syarat sebelum tubuh dapat mengancurkannya.

Sumber Toksin yang dikendalikan oleh sistem Detoksifikasi Xenobiotik yaitu yang berasal dari lingkungan dan dari dalam tubuh.

Toksin dari lingkungan meliputi : kebiasaan merokok,produk tembakau, obat-obatan tertentu,efek samping pembakaran daging yang di bakar/panggang,pestisida,pewarna makanan.

Sumber Toksin dari dalam tubuh : androgen,estrogen,steroid,asam empedu,dan bahan selular lainnya.

D-glukarat adalah agen detoksifikasi Xenobiotik yang potensial.

Kadar yang menguntungkan dari D-glutarat dapat kita temukan pada keluarga kubis, seperti : kol, brokoli, seledri, alfalfa,dan kecambah. Buah apel, ceri, alpukat.

Dalam perannya sebagai penghambat,D-glukarat terbukti memiliki efek perlindungan terhadap kanker payudara,prostat,paru-paru,usus besar,kandung kemih,dan kanker kulit. Kadar D-glukarat yang tinggi dalam darah sering dihubungkan dengan penurunan resiko kanker dan sebaliknya bila kadar D-glukarat rendah dalam darah sering dihubungkan dengan pengingkatan resiko kanker. D-glukarat juga terbukti menurunkan kadar trigliserida,dan LDL.

Sistem Detoksifikasi Antioksidan

Detoksifikasi Antioksidan adalah proses penghentian atau penghancuran spesies yang re-aktif terhadap oksigen, yang merupakan kategori terpenting dari radikal bebas. Radikal bebas dapat kita analogikan sebagai perubahan elektrik yang tidak stabil—percikan – yang bila tidak dikendalikan dapat menyebabkan kondisi toksin serius dalam tubuh. Radikal bebas dapat dihasilkan dari faaktor-faktor lingkungan seperti kebiasaan merokok dan polutan lain atau yang berasal dari efek samping reaksi internal seperti respirasi mitokondria (penggunaan oksigen untuk menghasilkan enegri),efek samping dari metabolisme kimia,peradangan akibat kerja fisik,olah raga dan konsumsi kalori yang berlebihan. Radikal bebas yang berlebihan akan mengambil elektron dari jaringan yang normal dan sehat,yang akan menciptakan keruskan serius pada sel-sel tubuh.Bahkan yang paling serius, ternyata radikal bebas yang tidak terkontrol dapat mengubah struktur DNA. Hal ini dapat menyebabkan mutasi dan perubahan program gen. Keadaan ini dapat memicu proses kanker. Penyakit parkinson, katarak,arterosklerosis, abnormalitas sperma,emfisema,anemia, proses penuaan, dan stroke sering dihubungkan dengan jumlah radikal bebas yang berlebihan dalam tubuh.

Untungnya radikal bebas dapat dihancurkan oleh elemen-elemen berikut :

- Reaksi enzimatik antioksidan speseifik

- Antioksidan yang ditemukan dalam berbagai makanan dan minuman alami

- Phytokimia tertentu dengan sifat antioksidan, termasuk flavanoid, sulfur, terpenoid yang ada dalam buah-buahan,sayuran,padi-padian dan polong

Radikal bebas tidak selalu merugikan

Dr.Goldschmidt dalam ”jurnal of Circulation Research” menyatakan bahwa oksidan sering menimbulkan efek positif terhadap proses perbaikan pembuluh darah akibat pengendapan kolesterol. Selain dari itu,sel-sel kekebalan pelindung tubuh yang dikenal sebagai makrofag akan menggunakan radikal bebas untuk membunuh virus dan bakteri. Radikal bebas akan berbahaya jika jumlahnya berlebihan. Untuk menentukan kadar radikal bebas dalam setiap individu, biasanya di ambil sample urine atau darah mereka.

Antioksidan terbagi dua,yaitu antioksidan endogen berupa enzim dan antioksidan exogen yang berasal dari luar.

Enzim antioksidan secara sistematis akan menghancurkan berbagai radikal bebas dan spesies oksigen rekatif lainnya.Setiap individu mewarisi enzim-enzim antioksidan yang kadarnya berbeda-beda.Bagi yang mewarisi kadar enzim antioksidan tinggi tidak perlu khawatir menangani masalah radikal bebas. Tapi bagi yang memiliki kadarnya sedikit, perlu mendapatkan perhatian seirus dengan cara menjalankan pola hidup sehat.

Contoh enzim antioksidan yang berperan aktif dalam menghancurkan radikal bebas antara lain SOD (superoxida dismutases),katalase,peroksida glutation,reduktase glutation, reduktase tioredoksin,dan asam askorbat (Vit C).

Sel-sel tubuh kita menghasilkan banyak bahan kimia dengan kegiatan antioksidan terhadap radikal bebas.Salah satu contohnya glutation,koenzim Q10 (CoQ10), asam alfa lipoat, L-metionin,L-glutamin,taurin,bilirubin,sistein. Antioksidan ini membantu melindungi DNA,protein, dan lipid penting dari kerusakan radikal bebas.

Sayur mayur, buah-buahan, padi-padian,dan polong banyak mengandung antioksidan untuk melawan radikal bebas, seperti vitamin E, vitamin C (asam askorbat) dan beberapa karotenoid, termasuk betakarotin,lutein,dan lisopen. Makan makanan ini juga mengandung phytokimia dengan sifat anti oksidan, termasuk flavanoid, isoflavon (senyawa yang mengandung sulfur) dan terpenoid.

Selain efek langsung kegiatan antioksidan yang menjaga kadar radikal bebas, antioksidan juga mendukung proses detoksifikasi secara keseluruhan. Sistem detoksifikasi xenobiotik dan detoksifikasi antiokasidan saling bekerjasama menurunkan beban toksin dan radikal bebas, sehingga memungkinkan seseorang untuk hidup lebih lama dan lebih sehat.

Sumber Radikal bebas yang di tangani oleh Sistem Detoksifikasi Antioksidan yang berasal dari lingkungan meliputi : kebiasaan merokok, radiasi, sinar ultra violet, ozon, pestisida, pelarut sintetis,hasil industri. Dari dalam tubuh berupa respirasi energi, makan berlebihan,peradangan, reaksi terhadap besi dan logam lain, olahraga berlebihan.

Saran Untuk Meningkatkan Kemampuan Detoksifikasi Tubuh Kita

  1. Jangan merokok atau mengizinkan orang lain merokok di depan anda. Produk tembakau (rokok-red) menyumbang sebesar 30 % dari semua jenis kanker.Tembakau yang ada dalam rokok merupakan penyebab utama kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker tenggorokan, kanker ginjal, kanker kandung kemih,dan kanker pangkreas. Asap dari rokok dan produk tembakau lainnya mengandung 4000 bahan kimia dan gas berbahaya, termasuk poliakrilik aromatik hidrokarbon, benzena, heterosiklik amina, nitrosamine, elemen radioaktif, karbon monoksida, dan promotor tumor serta bahan carsinogen lainnya.Zat nitrosamine ynng terdapat dalam asap rokok merupakan agen karsinogen yang paling berbahaya. Salah satu cara yang paling efektif untuk detoksifikasi zat ini adalah dengan mengkonsumsi sayuran jenis cruciferae seperti seledri air. Phytokima lain yang efektif untuk detoksifikasi zat nitrosamine adalah D-glukarat,silymarin,flavanoid yang berasal dari anggur dan teh hijau.
  2. Hindari berada di bawah radiasi sinar matahari langsung dan sinar-X secara berlebih. Radiasi sinar matahari,terutama antara pukul 10 pagi sampai pukul 3 sore dapat menjadi sumber utama radikal bebas penghancur DNA, yang dapat menimbulkan kanker kulit (karsinoma dan skuamosa) serta penuaan dini.Gunakanlah baju pelindung yang memadai dan sering-seringlah minum teh hijau alami . Selain itu hindari penggunaan sinar-X secara berlebihan, gunakan saja bila hanya bila di anjurkan oleh dokter tertentu.
  3. Hindari konsumsi daging yang dibakar,di asap dan di goreng dengan minyak berulang-ulang. Daging yang di bakar/di asap/di goreng kaya akan zat karsinogen terutama PAH, nitrosamine,dan heterosiklik. Zat –zat karsinogen ini merupakan promotor terbentuknya kanker yang sangat berbahaya. Para peneliti di Lawrence Livermore Laboratory California membuktikan bahwa ayam atau daging yang akan di bakar/di goreng/di asap bila direndam terlebih dahulu dengan minyak zaitun,lemon,cuka,bawang putih dan mustard akan membantu menetralisir bahan kimia berbahaya. Bagi mereka yang tidak bisa mengurangi daging yang di bakar/di goreng/di asap, tidak ada pilihan lain bila ingin mengurangi resiko terkena kanker wajib minum tah hijau,terutama teh pegagan yang di campur gula batu.
  4. Hindari makanan yang di awetkan. Nitrosamine juga dapat terbentuk saat nitrit (pengawet makanan) di konsumsi bersama makanan yang mengandung amina atau obat-obatan tertentu dalam lingkungan perut yang asam. Banyak mengkonsumsi asam askorbat (Vit C) adalah cara efektif untuk detoksifikasi akibat dari toksin yang ada dalam pengawet makanan dan minuman.
  5. Biasakan minum air putih tidak kurang dari 2,5 ltr/hari, terutama air murni yang higienis. Salah cara mendapatkan air ini adalah air yang sudah di masak di masukan dalam tempat minum yang di buat dari tanah liat.
  6. Hindari penggunaan pestisida,herbisida,dan sejenisnya pada tanaman. Gunakan selalu pupuk organik atau pupuk kompos.
  7. Hindari makan ikan yang di ambil dari laut,danau, atau sungai dekat lokasi pabrik atau pembuangan limbah atau menggunakan pakan kimia sintetik. Hanya gunakan ikan yang betul-betul terjaga lingkungan hidupnya dari polusi terutama yang berasal dari kutub utara seperti ikan tenggiri biru.
  8. Lindungi rumah anda dari udara yang terpolusi. Kualitas udara dalam ruangan mempengaruhi kita setiap harinya dan sering kita abaikan. Dalam penelitian yang di lakukan oleh University of California di sebuah kota industri di Bertkeley, di temukan bahwa keterbukaan pada polusi udara dalam rumah mencapai 70 kali lebih tinggi daripada kadar polusi yang ada di luar rumah. Sumber karsinogen yang ada dalam rumah berasal dari asap rokok, pengharum ruangan, obat nyamuk, minyak wangi, pewangi pakaian. Sangat penting untuk menyediakan ventilasi yang baik guna kelancaran sirkulasi udara.Pastikan kita mempunyai pekarangan yang ada pot yang di tanami pohon lidah mertua atau bidara cina, karena kedua pohon ini dapat menyerap bahan-bahan yang berbau.
  9. Pilihlah produk rumah tangga, termasuk bahan –bahan bangunan yang rendah kadar kimia sintetiknya. Banyak alat rumah tangga mulai dari perlengakapan dapur, hiasan dinding, cat tembok, bahkan pembersih pakaian atau detergen merupakan contoh penyuplai zat karsinogen yang jarang kita sadari. Banyak di antara produk-produk di atas yang mudah menguap zat kimianya dan cepat sekali berkontaminasi dengan makanan, minuman, dan tubuh kita.
  10. Minimalkan debu di rumah kita, bersihkan jamur yang ada dalam ruangan atau dinding rumah.Debu di dalam rumah merupakan salah satu sumber racun timbal pada anak-anak. Pastikan karpet dan lantai kita di bersihkan secara rutin, jangan tunggu sampai tebal. Hal lain yang harus menjadi perhatian saat membersihkan debu adalah ventilasi yang baik.Air yang mengembun dalam sistem pendingin dan pengering udara adalah tempat-tempat yang mudah tumbuhnya jamur, termasuk rumah yang kurang ventilasi (lembab) juga merupakan tempat tumbuhnya berbagai jamur.
  11. Pikirkan kembali cara menyimpan baju. Kamper untuk penyimpanan dapat menghasilkan uap napthahalene,suatu karsinogen. Sebagai alternatif, simpan pakaian dalam lemari yang kedap udara—tanpa kamper. Pilihlah daun lavender, daun bay atau daun cedar sebagai penggantinya. Pakaian yang di dry—claen biasanya di beri perkloroetilen (perk), suatu pelarut beracun yang dapat mempengaruhi kesehatan pekerja yang menggunakannnya.Bila pakaian berbau bahan kimia, gantung pakaian tersebut du luar ruangan atau ruangan yang memiliki ventilasi yang baik. Jangan langsung memakai pakaian yang baru di beli, tapi cucilah terlebih dahulu.
  12. Bacalah label pada produk-produk perawatan pribadi.Biasakan untuk selalu membaca label produk pada setiap produk, terutama produk perawatan pribadi. Bahan kimia yang mudah menguap pada kuteks, hairspray dan minyak wangi adalah aerosol propellant, zat pewarna buatan, dan pewangi, serta minyak gas yang mudah di serap oleh kulit dan rambut. Bahan kimia yang dikenal sebagai dibutilphalate (DBP) biasanya digunakan untuk membuat pewarna kuku,kosmetik,dan minyak wangi telah terbukti menyebabkan kelainan pada kelahiran pada hewan. Dalam sebuah penelitian yang di lakukan oleh Centers for Disease Control dan Prevention’s National Center for Environmental Health di Amerika, telah di temukan adanya DBP dalam air seni 289 orang sample. Gunakan selalu perawatan alamiah yang tidak mengandung DBP dan al kohol atau zat turunannnya.
  13. Cucilah hasil bumi beberapa kali.Sangatlah penting untuk mencuci buah-buahan dan sayur-sayuran di bawah air mengalir, bahkan untuk produk organik yang dapat menyerap bahan kimia dari tanah atau lingkungan. Pastikan bahan – bahan pestisida yang ada di dalam dapat minimalisir. Untuk lebih memaksimalkan hasil pencucian dapat di gunakan air yang hangat, jangan gunakan air dingin. Kelarutan bahan kimia akan meningkat seiring dengan tingginya suhu.
  14. Hindarkan anak –anak dari mainan yang terbuat dari plastik. Zat ftalat yang terkandung dalam mainan kadarnya bisa mencapai setengah dari berat mainannya. Selain ftalat, timbal dan kadmium sering di gunakan juga sebagai bahan dalam mainan anak-anak. Zat-zat ini dapat menyebabkan kerusakan sistem syaraf dan mengurangi kecerdasan, menyebabkan kerusakan ginjal dan memicu kanker paru-paru. Bahan lain yang banyak terdapat dalam mainan adalah bahan pelembut diisononyl phthalate (DINP). DINP dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal, kecacatan sistem perkembangbiakan, memicu timbulnya kanker,meniru kerja hormon estrogen dan menggangu metabolisme tubuh.
  15. Minimalkan menggunakan cangkir, pembungkus, atau botol susu bayi yang terbuat dari plastik tipis/sedang, karena ada senyawa kimia bisphenol—A (BPA) yang mudah menguap dan bercampur dengan makanan atau minuman yang ada di dalamnya bila di panaskan. Disamping senyawa BPA, pada umumnya hampir semua produk yang terbuat dari plastik di tambah pelembut ftalat. Kedua zat ini merupakan karsinogen yang dapat mengganggu sistem hormon dan metabolisme tubuh. Pakailah alat-alat yang terbuat dari gelas atau keramik tanah liat untuk meminimalisir keracunan. Selalu gunakan botol bayi yang terbuat dari botol kaca, mungkin lebih berat dan mudah pecah, tapi bayi akan terhindar dari keracunan zat yang ada dalam botol plastik
  16. Hindari dari menggunakan wadah makanan yang terbuat dari gabus dan minimalisir mengkonsumsi mie instan. Zat stirena (lilin) yang ada dalam wadah gabus dan mie instan dapat menyebakan kerusakan hati,ginjal, serta degupan jantung menjadi tidak teratur. Stirena ini yang membuat mie tidak lengket satu sama lain saat dimasak. Tubuh yang normal perlu 2 hari untuk membersihkan lilin yang melapisi mie instan. Mengkonsumsi mie yang mengandung lilin, apalagi di kemas dalam gabus dapat menyebabkan tubuh beresiko terkena kanker.
  17. Perbanyak konsumsi sumber antioksidan alami seperti :

ü Vitamin E (alpukat,kecambah,kedelai)

ü Vitamin C (Rosell,pepaya,jeruk,jambu biji,apel)

ü Vitamin A (Wortel,pisang raja,tomat)

ü Senyawa fenolik (jahe,bawang putih,kunyit,pegagan)

ü Senyawa anthosianin (ubi gledek,ubi jalar ungu,strobery)

ü Senyawa isoflavon (tempe).

Sumber :

  1. Tn. Hj. Ismail bin Ahmad;Intibah seri III
  2. Thomas J. Slaga,Ph.D dan Robin Keuneke;Detoks Revolution;PT.Bhuana Ilmu Populer;Kelompok Gramedia;Jakarta 2005
  3. Bambang Trim dan Yusup Nurhidayat;Jangan Makan Plastik;Mata Buku Publishing House;Bandung 2005.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar