Selasa, 11 Januari 2011

Giliranmu…segera, Ran ;)

Seharusnya kamu ikut bahagia melihatnya bahagia. Ya, harus.

Kakak perempuanku akan menikah untuk yang ketiga kalinya, besok, mendadak pula. Kamu bingung ini suatu ketergesaan atau penyegeraan??? Entah, yang jelas besok kakak perempuanku akan menikah.

Irikah kamu? Bisa ya, bisa pula tidak. Kamu sendiri bingung dengan perasaanku saat ini. Kamu tak bisa menyalahkan siapa siapa, karena memang tidak ada yang salah. Ini semua sesuai scenario Alloh. Besok kakak perempuanku akan menikah.

Sepertinya kamu memang iri. Ya, iri. Seharusnya memang tidak, namun kamu tidak kuat untuk menolak perasaan seperti ini ada dalam hatiku.

Kamu tahu Allah Mahaadil, mustahil zhalim. Kamu hanya manusia biasa. Dalam hati terdalam kamu marah, kenapa harus kakak perempuanku dulu yang menikah? Padahal dia sudah dua kali berrumah tangga. Walaupun keduanya berakhir dengan perceraian.

Kamu dewasa sekarang, 24 tahun. Apa tidak pantas bila kamu dulu yang menikah? Apa harus selalu yang lebih tua dulu? Ah, apapun yang menjadi protesku, semua percuma saja. Sungguh percuma. Toh ini semua scenario Alloh yang absolut, tak mungkin bisa diganggu gugat.

Kamu harus segera bangun, bangkit sendiri dari apa yang menjadi perasaanku saat ini. Kamu tahu jika kamu tetap dalam kubangan ini, kamu sendiri yang akan merasakan penderitaan.

Rani…, wahai diriku yang hampir terpuruk…

Ingatlah dan yakinilah…kamu adalah perempuan yang beruntung, Alloh sayang sama kamu. Buktinya sampai saat ini kamu belum terikat tali pernikahan. Yang artinya, masih banyak waktumu untuk kamu pergunakan dalam pembelajaran hidup yang sesungguhnya hidup. Apa katamu bilang tentang makna hidup yang selalu menjadi gaungmu jika ada orang yang bertanya? Seorang Rani Zulfiani pasti menjawab, hidup adalah menunggu panggilan Alloh. Yup, menunggu panggilan Alloh. So? Humph…betul banget, sekarang yang harus kamu lalukan adalah menunggu panggilan Allah untuk menikah. Setelah itu banyak sekali panggilan Alloh yang harus kamu penuhi. Dan sadarlah, saat ini bukan giliranmu Allah panggil untuk menikah. Sekarang adalah waktu kakak perempuanmu!!! Ayo, Ran, bangkit, jangan terpuruk. Yakinlah, bahwa Allah telah mempersiapkan segala sesuatunya. Nanti akan tiba giliranmu mendapat panggilan Alloh untuk menikah, mungkin di dunia, mungkin juga setelah kamu hidup kembali di alam setelah ini. Sungguh, Alloh mempersiapkan semuanya, kamu tidak usah khawatir. Alloh telah merancang semuanya sedemikian rupa, khusus untukmu. Ran…bahagialah untuk kakak perempuanmu yang besok akan menikah. Doakan rumah tangganya kali ini barokah dunia sampai akhirat. ^__________________________________________________^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar