Kamis, 20 Januari 2011

NEMku Waktu Lulus SD

Seharian ini (Kamis, 20 Januari 2011) full ilmu...alhamdulillah (nuhun Ya Allah).
Namun yang akan kutuliskan sekarang adalah cerita sore tadi...
Pulang "liar" dari rumah, kuubah rencana untuk naik angkot Ledeng-Cimahi yang lalu dilanjutkan Cimahi-Padalarang. Sebelumnya, rencanaku mau naik DAMRI Ledeng-Leuwi Panjang, lalu turun di Pasteur, setelah itu bebas milih, mau naik DAMRI Kota Baru atau mobil preman. Sama saja, dua-duanya pasti membawaku pulang ke Padalarang.
Alhamdulillah (always), pilihanku naik angkot kunilai tepat. Awalnya takut kejebak macet lagi, ternyata lancar jaya :D
Di angkot Ledeng-Cimahi, aku tertidur (sengaja tidur sih sebenarnya hehehe). Gak ada cerita yang gimanaaa gitu di sini mah.
Dari Cimahi ganti angkot trayek Bandung-Padalarang. Nah di sinilah cerita yang mengingatkanku pada masa usiaku 12 tahun.
Dari Pasar Antri sampai Sangkuriang, hanya ada dua penumpang di angkot itu, aku dan seorang perempuan.
Ketika di Sangkuriang, naiklah empat orang siswa SMU Pasundan berseragam olah raga. Salah satu di antaranya laki-laki, dari pembicaraan mereka kutahu bahwa nama anak laki-laki itu adalah Sugih. Tiga orang anak perempuan, mereka Icha, Kania dan...Rani. Ehem pasaran eung namaku hehehehe
Mereka ribut banget, seru ngobrolin pengalaman mereka ketika ujian akhir nasional SMP, kusimpulkan bahwa mereka adalah siswa kelas 1 SMA sekarang.
Yang menarik pehatianku adalah Rani bilang, "NEM aku mah cuma 35, aneh tau. da emang sih NEM mah mimilikan, aku dari kelas 1-3 masuk 5 besar terus, pas UAN kok anjlok banget, yang biasa-biasa malah pada gede. Wali kelas aku aja sampai nagis tau!!"
Aku mesem-mesem, sambil otak ini berputar ke kejadian yang hampir sama dengan Rani anak SMA itu.
Sekolah Dasar Inpres, begitu SD-ku disebut (gak branded bgt yak?? heuheu). Kelas 1-6, alhamdulillah masuk tiga besar terus (tapi mungkin kalo masuk SD Banjarsari Bandung, bakalan rangking terakhir :p ).
saat Ebtanas (dulu masih disebut ebtanas blum UAN) aku keukeuh gak mau nyontek kunci jawaban yang dikasih oknum guru (bukan sok suci, tp ilfil aja pas pelajaran IPS, aku sempet lihat kunci jawaban, tp ada yang salahnya jg. gak tau sengaja atau gimana, sejak tah kalo kunci jawaban dari oknum guru itu gak semuanya bener, aku gak mau lagi nyontek ke kunci jawaban.
Ternyata eh ternyata...NEMku anjlok banget. rata-rata saat itu, NEM teman-temanku adalah 38-42, aku??angka kembar 33 (mentang-mentang lahir tanggal tiga, anak ketiga xixixixi).
Saat itu, wali kelasku, Bu Teti juga wali kelasku waktu kelas 5, bu Neneng nangis, "Kok bisa anjlok, Neng?" tanya mereka. Waktu itu aku juga menangis, tidak menjawab apa-apa.
Alhamdulillah, dengan modal angka 33 pun, aku masih bisa masuk SMP negeri, walopun bukan favorit.
Apa ada yang punya pengalaman yang sama lagi??? Banyak mungkin ya?! Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar